Jumat, 01 November 2013

Cara Mendidik Kemandirian Anak

Mendidik kemandirian pada anak sejak usia dini, sangat penting. Kemandirian akan mendukung anak dalam belajar memahami pilihan perilaku beserta resiko yang harus dipertanggungjawabkan oleh anak. Semakin dikekang, anak akan semakin sulit untuk mengendalikan emosi, dengan kemungkinan perilaku yang akan muncul adalah perilaku memberontak atau justru sangat tergantung pada orang lain.

Siapa yang tak menginginkan anaknya menjadi anak yang mandiri? Setiap orang tua pasti berharap agar anaknya menjadi anak yang mandiri. Tentunya dalam mendidik anak agar menjadi anak yang mandiri harus dilakukan sejak anak usia dini dan dilakukan secara konsisten dan penuh dengan kesabaran
Sikap mandiri yaitu suatu sikap yang memungkinkan seorang anak untuk berbuat dan bertindak secara bebas, melakukan suatu hal atas dorongan diri sendiri tanpa merepotkan atau bantuan orang lain dan mampu untuk berpikir secara kreatif yang penuh inisiatif dan mampu untuk memberikan pengaruh kepada lingkungan sekitarnya dengan rasa percaya diri dan anak mendapatkan kepuasan dari apa yang telah dilakukannya.
Kebanyakan para orang tua memberlakukan anaknya dengan sikap yang berlebihan dan cenderung memanjakan anak. Rasa sayang yang berlebihan kepada anak sangat memungkinkan mematikan daya kemandirian anak. Banyak para orang tua yang berlebihan dalam memberikan proteksi kepada anaknya. Sehingga ketika anak ingin mencoba hal baru, para orang tua banyak memberikan pelarangan dengan alasan anak nanti cedera ataupun jatuh. Seharusnya anak diberi pendampingan dan pengarahan bukan dengan pelarangan secara spontan.
Beberapa ciri anak yang memiliki sikap kemandirian yaitu:
1.Memiliki rasa tanggung jawab
2.Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
3.Mempunyai sikap yang kreatif dan inisiatif
4.Mampu menimbang dalam menghadapi masalah sesuai dengan tingkat kecerdasannya yang dimilikinya.
Untuk membentuk agar anak menjadi anak yang mandiri antara lain:
1.Melatih anak untuk memilih dan konsekuensi yang harus diterima atas pilihannya
Berilah sedikit kebebasan kepada anak untuk melakukan hal yang disukainya. Beri kesempatan anak untuk membuat keputusan dimulai dalam lingkup yang sederhana. Tujuannya adalah agar anak terbiasa memutuskan dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dipilihnya.
2.Hindari sikap mendikte
Para orang tua sebaiknya meminimalisir sikap mendikte dan sikap cerewet kepada anak. Para orang tua sebaiknya tidak banyak tahu dan tidak perlu banyak memberikan nasehat kepada anak. Berbicaralah seperlunya saja ketika anak sedang melakukan suatu hal dan beri kesempatan anak untuk fokus pada hal yang dikerjakannya. Bantu anak jika anak memang membutuhkan bantuan maupun nasehat.
3.Latih anak untuk berpikir sendiri
Sifat anak memang selalu ingin tahu dan banyak tanya terutama kepada orang tuanya. Kadang ada beberapa anak yang banyak bertanya kepada orang tuanya hingga orang tuanya susah untuk menjawab pertanyan dari orang tuanya. Berilah pengertian kepada anak bahwa sumber informasi tidak hanya dari orang tua saja. Ajak anak untuk berpola pikir kreatif dengan memanfaatkan fasilitas informasi yang ada di sekitarnya. Baik itu melalui buku maupun menanyakan kepada orang yang ahli dibidangnya.
4.Memberikan apresiasi kepada anak 
Berilah penghargaan atas usaha positif yang telah dilakukan anak. Namun jikalau anak melakukan kegagalan janganlah memarahi anak. Berilah motivasi agar anak tetap semangat dan mau mencoba kembali usahanya.
5.Minimalisir kata tak mungkin atau mustahil kepada anak
Kata-kata yang terlihat sederhana tersebut sangat ampuh untuk mematikan daya kreativitas anak. Ucapan kata tersebut sangat berpotensi melemahkan dan mematahkan semangat anak sehingga anakpun tidak mau mencapai apa yang telah diinginkannya dan dipikirkannya.
Hal yang bisa dilakukan orang tua dalam mendidik anak agar anak menjadi anak yang mandiri adalah dengan mendampinginya. Beri kesempatan anak untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya dan beri kesempatan anak untuk memutuskan pilihannya. Para orang tua harus memahami bahwa anak juga memiliki otonomi atas dirinya dan orang tua sebaiknya tidak memberikan proteksi yang berlebihan kepada anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar