Peristiwa yang berkenaan dengan raja Chakrawati Farmas ini terdokumentasi dalam naskah lama di Perpustakaan Kantor India, London dengan nomor: Arabic, 2807, 152-173. Ini dikutip di buku “Muhammad Rasulullah” oleh M. Hamidullah:
“Terdapat sebuah riwayat sangat tua di Malabar, Pantai Barat Daya dari India, bahwa Chakrawati Farmas, salah satu raja mereka, telah mengamati terbelahnya bulan, mukjizat dari nabi suci (saw) di Mekkah, dan setelah mempelajari hal tersebut, ia tahu bahwa itu adalah satu ramalan dari seorang Pembawa Pesan Tuhan dari Arabia, dia menugaskan anak lelakinya sebagai pemimpin dan menugaskan dia untuk menemuinya. Dia memeluk agama Islam di tangan Nabi saw, dan ketika pulang ke negerinya, di bawah arahan Nabi, dia wafat di pelabuhan Zafar, Yemen, dimana terdapat makam dari “Raja Orang India” dengan iman yang dikunjungi selama berabad-abad.”
Manuskrip tua di perpustakaan kantor India juga berisi keterangan terperinci lainnya tentang raja Chakrawati Farmas dan perjalanannya. Peristiwa terbelahnya bulan ini disebutkan dalam al-Qur’an, Surah Al-Qamar (54), ayat 1-3.
Manuskrip tua di perpustakaan kantor India juga berisi keterangan terperinci lainnya tentang raja Chakrawati Farmas dan perjalanannya. Peristiwa terbelahnya bulan ini disebutkan dalam al-Qur’an, Surah Al-Qamar (54), ayat 1-3.
87 tahun, usia Raja Valiyathampuram dari Kodungallur di Pusat Kerala adalah salah satu keturunan raja Cheraman Perumal [yang dikenal sebagai raja Chakrawati Farmas], orang Indian pertama yang memeluk agama Islam pada awal abad ke-7. Dalam wawancara berikut yang diambil oleh A U Asif di Ernakulam, dia mengetahui secara detil tentang leluhur awalnya dan masjid paling tua dari daratan India. Dia juga meminta orang Indian Utara untuk datang ke Kerala dan melihat bagaimana orang-orang dengan agama berbeda hidup di situ selama berabad-abad dengan atmosfer harmoni, persaudaraan dan damai. Bagaimana pendapat anda tentang buyut Cheraman Perumal? Cheraman Perumal tidak hanya raja dan leluhur terhebatku, tapi orang India pertama yang datang ke dalam pelukan Agama Islam. Dia sebenarnya orang yang diberkahi Islam dan masjid pertama di India. Ini terjadi bahkan sebelum kedatangan Muhammad bin Qasim dan Mahmud al-Ghaznavi. Ini memperlihatkan bahwa Agama Islam tidak datang ke India dengan pedang.
Lihat bawah Masjid Cheraman Juma (Masjid), sebelum renovasi dan gambar sesudah renovasi, Kodungallur, Kerala. Masjid Cheraman Juma diberi nama sesuai dengan orang India pertama masuk agama Islam, raja Cheraman Perumal Chakrawati Farmas. Ini dibangun pada 629 M oleh Malik Ibn Dinar yang memimpin kelompok yang tiba di India. Dan ini mengokohkan satu fakta bahwa konversi orang India ke agama Islam di India tidak menggunakan kekuatan.
Kejadian yang menimpa Raja Malabar diatas, telah jauh di prediksikan oleh salah satu Kitab Ramalan Masa Depan agama Hindu, yang bernama Bhavisya Puran.
Bhavisya Puran adalah ramalan dalam bahasa sansakerta. Arti singkatnya adalah “Kitab Ramalan Masa Depan.” Sejak ajaran Hindu memiliki basis di India, bahkan hingga sekarang, telah diwariskan secara turun temurun bahwa kenabian atau utusan akan lahir di negara India itu sendiri. Kepercayaan ini bertentangan dengan Kitab Bhavisya Puran itu sendiri yang mengatakan bahwa Guru Besar (Great Master) akan muncul di luar negara India (mlechcha acharya) dan tinggal di daerah berpasir (marusthal). Ia akan bernama Mahaaamad. Dalam suatu paragraph singkat yang terdiri dari 18 baris syair, kata Mahaamad disebutkan sebanyak lima kali. Terdapat informasi yang menarik dalam Bhavishya Purana, bahwa Mahaamad akan menampakan tandanya pada Bhoj, penguasa dari Dhar, dan dia akan menbangun sebuah agama yang membolehkan umatnya memakan daging, dengan perintah dari Ishwar atau Tuhan.
Jika diteliti dengan baik, diketahui bahwa terdapat hubungan Bhoj, penguasa dari Dhar dengan Raja Malabar. Betul sekali Bhoj, penguasa dari Dhar adalah Raja Malabar yang bernama Chakrawati Farmas.
Raja Malabar mengetahui persis ramalan-ramalan dalam ajaran agamanya, sehingga beliau tahu persis apa yang harus dilakukan. Ramalan akan adanya utusan yang mampu membelah bulan, ditulis dalam Kalki Puran, sebuah kitab yang berisi tanda-tanda kejadian akan datangnya Avatar Terakhir yang bernama Kalki.
1. Kalki akan muncul di akhir Kali Yug dan akan menjadi penunjuk jalan bagi seluruh dunia
2. Ia akan lahir pada bulan dengan hari ke 12. (Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiual Awwal)
3. Orang tuanya bernama : Vishnu bhagat dan Soomati yang berarti Hamba Tuhan dan Keselamatan. (Nabi Muhammad memiliki ayah yang bernama Abdullah/hamba Tuhan dan memiliki ibu yang bernama Aminah/keselamatan).
4. Ia akan memiliki kegagahan dan tubuhnya harum
5. Ia akan mendapatkan kebijaksanaan dalam sebuah Gunung. (Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu di Gua Hira)
6. Ia akan medapatkan kuda dari Tuhan, yang memiliki kecepatan yang melebihi cahaya. Ia akan mengendarainya melewati bumi dan 7 langit. (Kejadian Isra Miraj pada Nabi Muhammad)
7. Kalki akan membelah Bulan.
2. Ia akan lahir pada bulan dengan hari ke 12. (Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiual Awwal)
3. Orang tuanya bernama : Vishnu bhagat dan Soomati yang berarti Hamba Tuhan dan Keselamatan. (Nabi Muhammad memiliki ayah yang bernama Abdullah/hamba Tuhan dan memiliki ibu yang bernama Aminah/keselamatan).
4. Ia akan memiliki kegagahan dan tubuhnya harum
5. Ia akan mendapatkan kebijaksanaan dalam sebuah Gunung. (Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu di Gua Hira)
6. Ia akan medapatkan kuda dari Tuhan, yang memiliki kecepatan yang melebihi cahaya. Ia akan mengendarainya melewati bumi dan 7 langit. (Kejadian Isra Miraj pada Nabi Muhammad)
7. Kalki akan membelah Bulan.
Selain itu, sejarah India dan Cina kuno (yang pada waktu peristiwa ini belum mengenal apa pun tentang Islam) telah mencatat dan menceritakan peristiwa ini. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi, dalam bukunya Ma Dalla ‘Alaihi Al-Qur’an, mengutip dari buku Tarikh al-Yamini bahwa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al-Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut paganisme (musyrik) di India ia menemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut. Pada lempengan tersebut terpahat tulisan, “Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mangandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran.”
Ibn Katsir dalam al-Bidayah wa al-Nihayah vol. 3 hal. 130, juga menyebutkan adanya riwayat dari India yang menceritakan tentang terbelahnya bulan. Juga dalam Mustadrak al-Hakim vol. 4 hal. 150 menyebutkan riwayat tentang kedatangan raja India dan pertemuannya dengan Nabi Muhammad saw. Abu Said al-Khudri ra berkata: “Raja India memberikan hadiah seguci jahe pada Nabi Muhammad saw. Para sahabat memakannya sepotong-potong. Aku juga turut memakannya”. Raja tersebut termasuk golongan sahabat ,karena ia pernah melihat dan berjumpa dengan Nabi dan meninggal sebagai muslim, namanya terdaftar dalam kitab al-’Isabah Ibn Hajar, vol 3. hal. 279 dan Lisan al-Mizan Imam al-Dzahabi, vol 3 hal. 10 dengan nama Sarbanak, sebuah nama yang dikenalkan oleh orang-orang Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar