Jumat, 01 November 2013

burung

Proses belajar spesies hewan dan manusia biasanya dimulai sejak bayi. Akan tetapi, tak demikian dengan burung passerine jenis Malurus cyaneus. Jenis burung itu belajar menyanyi sejak masih menjadi embrio.

Malurus cyaneus belajar menyanyi dari induknya. Induk biasanya akan berkicau dengan nada tertentu di dekat telur anakannya. Selain pada anakan, induk juga akan mengajari pasangannya untuk menyanyi.
Nyanyian harus dikuasai oleh anakan. Bagi anakan, nyanyian berfungsi sebagai password untuk mendapatkan makanan. Sementara itu bagi induk, nyanyian berfungsi membedakan anakan dengan burung malam yang kadang menginvasi sarangnya.
Sonia Kleindorfer, peneliti perilaku hewan di Flinders University, Adelaide, menuturkan, ilmuwan sebelumnya telah mengetahui bahwa Malurus cyaneus bisa membedakan spesies satu dan lainnya dengan nyanyian. Namun, ilmuwan tak menduga mereka belajar sejak tahap yang sangat dini.
“Tidak pernah diketahui sebelumnya bahwa ada proses belajar sejak tahap embrio,” kata Kleindorfer yang menjadi pemimpin studi, seperti dikutip Scientific American, Kamis (8/11/2012). Hasil riset ini bisa menjadi awal untuk mempelajari adanya tahap belajar sebelum kelahiran pada hewan lain.
Kleindorfer melakukan penelitian dengan merekam suara burung. Lewat riset, ia mengetahui ada 11 elemen nada yang dinyanyikan burung saat mengerami telur. Dari 11 elemen itu, satu elemen unik pada individu burung.
Menurut Kleindorfer, strategi burung memakai nyanyian sebagai password adalah strategi jitu untuk melawan burung pembajak. John Endler, pakar ekologi dan evolusi dari Deakin University, menuturkan, “Ini adalah cara melawan parasitisme yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar